Literasi di Indonesia

Pada tahun 2022, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mengeluarkan indeks literasi anak Indonesia. Indeks tersebut merupakan hasil test terhadap siswa usia 15 tahun melalui The Programme for International Student Assessment (PISA), yang menunjukkan bahwa siswa di Indonesia mendapatkan skor yang jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata negara-negara lain yang diukur. Dibandingkan dengan tahun 2018, hasil rata-rata tahun tersebut menurun dalam bidang literasi matematika, membaca, dan sains. Bahkan, indeks literasi untuk Indonesia tergolong paling rendah sepanjang yang pernah diukur.

Sebelumnya, yakni pada tahun 2019, Kemendikbud merilis laporan Indeks Aktivitas Literasi Membaca 34 Provinsi, yang menyimpulkan bahwa indeks aktivitas membaca di Indonesia tergolong sebagai aktivitas literasi rendah. Di samping itu, dua tahun sebelumnya, pada 2017, Kemendikbud sudah melaporkan melalui Panduan Gerakan Literasi Nasional, bahwa mayoritas kemampuan siswa di bidang matematika sangat rendah sebanyak 77,13 %, kurang dalam membaca sebanyak 46,83 %, dan kurang dalam sains 73,61%.

Apakah cukup sampai di sini? Tentu masih ada laporan survei seperti yang dilakukan Central Connecticut State University. Hasilnya pun sama, literasi Indonesia menduduki tingkat 60 dari 61 Negara yang diukur.