Bagaimana_Anak-anak Berpikir tentang Tuhan?

Bagaimana anak-anak berpikir tentang Tuhan? Pertanyaan ini dilontarkan Ronald Goldman di tahun 1964 dalam Religious Thinking from Childhood to Adolescence.

Jawaban dari pertanyaan tersebut tidak bisa ditemukan dari teks keagamaan, melainkan diuji dari riset psikologis tentang bagaimana anak-anak berpikir tentang aktivitas yang Ilahi. Singkatnya, Goldman kemudian menyusun riset bagaimana pengalaman ketuhanan berlangsung dalam pikiran anak-anak.

Goldman meninjam konsep Perkembangan anak Jean Piaget, yang membagi 3 tingkat usia anak memiliki kemampuan kognitif yang berbeda. Merujuk bagian perkembangan pemikiran operasional tentang agama, Goldman menyodorkan kuisioner, yang disusun dari skala teologi Kristen, yang berkaitan dengan tiga gambar dan tiga cerita al Kitab. Dengan asumsi perbedaan usia anak mencirikan perbedaan kemampuan kognitif mereka memahami dunia, hal tersebut juga mencirikan perbedaan mereka memikirkan Tuhan.

“Pemikiran keagamaan”, demikian Goldman merumuskan, kurang lebih merupakan proses generalisasi dari berbagai pengalaman, persepsi dan konsep yang sudah ada ke dalam interpretasi tentang aktivitas dan sifat ilahi.